Terinspirasi oleh kondisi kehidupan mereka yang seperti terjebak dalam "Palung Lautan Kehidupan" yang sangat dalam. Kami mencoba membantu mengangkatnya pada sebuah bahtera untuk berlayar bersama menuju pantai harapan yang indah
Senin, 08 Februari 2010
Foto-foto PALUNG
Roda yang menemani mereka mengais rezeki
Memilih bagian-bagian yang masih bisa dimanfaatkan dari Neon-noen bekas
Becak punya majikan (kapan mereka bisa punya becak sendiri?)
Barang-barang hasil pencarian mereka
Jumat, 05 Februari 2010
Daftar Nama Barang Limbah (Rongsokan) yang biasa dicari oleh pemulung
BESI
AS
Super
Porleng (kompor, kaleng)
Gram Besi
Plastik
Ember
Mainan
Botol Air Mineral
Gelas Air Mineral
PE
HD
Kresek
OPP
Paralon
Kerasan
Karpet
Karung
Kertas
Arsip
Koran
Duplek
Box
Kantong Semen
Logam
Tembaga
Alumunium
Krepek
Kuningan
Program Mitra PALUNG
Kehidupan sehari-hari seorang pemulung tidak lepas dari limbah yang bagi kita mungkin sudah dianggap sampah yang tidak berguna lagi. Bagi mereka limbah-limbah inilah yang menjadi sumber kehidupannya.
Di sisi lain akibat dari limbah-limbah yang kita buang sembarangan, kerap menimbulkan masalah, pencemaran lingkungan, bahkan terjadinya banjir salah satu penyebabnya adalah tersumbatnya saluran air oleh limbah yang kita buang. Kadang kita tidak sadar karena hanya membuang limbah sedikit. Tapi yang sedikit itu kalau dilakukan oleh banyak orang pasti akan jadi banyak juga. Dan banyak juga masalah yang di timbulkannya. Bagaimana jika limbah itu kita pilih, yang dapat di daur ulang kita pisah lalu kita kumpulkan. Jika sudah terkumpul kita berikan kepada para pemulung yang membutuhkan.
Mungkin yang terkumpul hanya sedikit, tapi jika banyak orang yang mengumpulkan pasti hasilnya banyak. Dan akan banyak pula manfaatnya bagi mereka yang menbutuhkan.
Sebagai contoh perbandingan, di rumah saya sediakan sebuah karung, tempat menyimpan limbah yang dapat di daur ulang berbentuk kertas, botol kemasan, onderdil bekas dan lain-lain. Kurang lebih dalam waktu dua minggu, karung kecil bekas beras itu sudah penuh. Bayangkan jika ada 100 orang melakukan yang sama, berarti dalam waktu 2 minggu ada 100 karung yang terkumpul.
Terdorong oleh harapan untuk membantu menjaga lingkungan dan membantu mereka yang secara ekonomi membutuhkan. Kami dari PALUNG(Rintisan Lembaga Pemberdayaan Pemulung Bandung) mencoba merintis sebuah program kemitraan yang kami beri nama “Program Mitra PALUNG”.
Selain Limbah yang dapat di daur ulang Program Mitra PALUNG juga menghimpun partisipasi Anda berupa barang-barang bekas yang masih layak pakai, berupa pakaian bekas atau buku-buku bekas. Anda juga bisa berpartisipasi dalam bentuk dana untuk biaya operasional kami terutama di masa peintisan ini.
Di Program Mitra Palung Anda Bisa bergabung menjadi :
1. Mitra aktif, adalah mitra yang secara aktif mengantarkan barang barang yang sudah dikumpulkan.
2. Mitra tunggu, adalah mitra yang hanya menginformasikan barang yang akan di sumbangkan kemudian kami ambil. Sementara Mitra tunggu hanya kami buka untuk wilayah Bandung saja.
3. Mitra donatur, adalah mitra yang turut menyumbang dalam bentuk dana untuk penyediaan sarana dan prasarana serta pengembangan program.
Bagi Anda yang bersedia menjadi Mitra Palung, silahkan mengisi formulir yang telah kami sediakan, kemudian mengirimkannya via e-mail ke : palungbandung@yahoo.com atau kamad_miz2@yahoo.co.id . Atau cukup mengirimkan Nama, Alamat dan Jenis Mitra kirim via sms ke 081320363386.
Pengiriman barang di alamatkan ke :
PALUNG (Rintisan Lembaga Pemberdayaan Pemulung)
Jl. Ulil Albab No. 20 Cingised Rt. 01 Rw. 03 Kelurahan Cisaranten Endah, Arcamanik Bandung 40293
Bantuan dana dapat dikirim ke:
Rekening 1300005630572 Bank Mandiri KCP Bdg Soekarno Hatta, Atas nama Uus Hoeruddin, S.Pd.
Formulir Pendaftaran Mitra PALUNG
Saya,
Nama : ……………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………
No. Tlp : …………………………………………………………
Bersama ini menyatakan kesediaan untuk menjadi Mitra aktif/tunggu/donatur*) PALUNG (Rintisan Lembaga Pemberdayaan Pemulung Bandung)
Demikianlah “Program Mitra PALUNG” semoga dapat menjadi lahan kebaikan bagi kita.
Mereka yang Terjebak di dalam Palung Lautan Kehidupan
Ada banyak perumpamaan yang dibuat untuk menggambarkan kehidupan ini.
Salah satunya ada yang mengatakan kehidupan ini bagai mengarungi lautan samudra. Jika kehidupan ini diumpamakan sebagai samudra tentu orang-orang yang ada dalam kehidupan ini bisa kita umpamakan seperti yang sedang mengarungi samudra.
Ada orang yang mengarungi samudra dengan bahtera yang kuat, berlayar dengan pasti menuju suatu arah tujuan yang jelas, tujuan yang menyenangkan, pantai harapan yang penuh keindahan. Itulah perumpamaan orang yang hidupnya memiliki pedoman yang jelas, berada dalam sistem hidup yang jelas(benar) yang akan membawanya kedalam keselamatan dunia dan akhirat.
Ada juga orang yang berlayar dalam bahtera yang jelek, rusak, berlayar menuju suatu arah tujuan yang mereka sendiri belum tahu pasti. Mereka sebenarnya sedang berlayar ke arah pulau yang penuh bahaya. Itulah perumpamaan orang yang hidupnya tidak berada dalam sistem yang benar, yang tidak memiliki pedoman hidup yang benar. Hidup mereka merugi di dunia dan celaka di akhirat.
Ada juga orang yang berada di samudra tapi tidak mempunyai bahtera, mereka terhanyut oleh derasnya gelombang samudra, mereka terombang-ambing tidak jelas arah, kadang berada di dasar lautan kadang muncul ke permukaan. Ini perumpamaan orang yang hidupnya hanya mengikuti hawa nafsunya, meraka hanya sibuk mengejar kesenangan dunia, hidup bermewah-mewahan tidak peduli keselamatan dirinya di akhirat kelak.
Yang terakhir adalah orang yang terjebak di dalam celah sempit dasar lautan yang disebut palung, mereka tidak bisa bergerak bebas, pandangan mereka pun terbatas, bahkan untuk bernapas pun mereka kesusahan. Inilah perumpamaan orang-orang yang hidupnya termarjinalkan dalam kondisi kehidupan yang hedonis seperti saat ini. Bagi mereka hidup ini sangat sumpek, boro-boro mikir masa depan, untuk menghadapi hari ini saja tidak jelas. Mereka terasing secara sosial ekonomi. Mereka tidak mendapatkan perhatian yang selayaknya sebagai manusia, yang seharusnya di bimbing untuk dapat mengarungi samudra kehidupan ini. Parahnya lagi, kadang mereka justru dimanfaatkan, dieksploitasi, untuk mendukung kepentingan ekonomi bahkan politik golongan tertentu. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka para pengemis, gelandangan, pemulung dan pengamen. yang benar-benar terpaksa berprofesi seperti itu karena kemiskinannya.
Berfikir membantu mereka tidaklah cukup hanya memberi sesuap nasi, tidak cukup hanya memberi uang koin recehan. Berfikir membantu mereka adalah berfikir bagaimana mengangkat mereka dari dalam palung lautan samudra yang sangat dalam, mengajaknya untuk bersama-sama berada dalam bahtera yang kokoh, menuju pantai harapan yang indah.
Dibutuhkan kepedulian, dibutuhkan suara dari palung hati setiap insan, untuk dapat menyelami palung kehidupan mereka dan mengangkatnya agar bersama-sama dalam bahtera menuju pantai harapan yang indah.
Bandung, 5 Pebruari 2010
Kamis, 04 Februari 2010
Harapan Partisipasi
1. Pengadaan lahan lebih kurang 150 meter persegi.
2. Pengadaan 10 buah gerobak untuk mengangkut barang
3. Modal untuk pembukaan usaha baru.
(untuk lebih lengkapnya lihat Proposal)
Bersama ini kami mengindang anda untuk berpartisipasi dalam bentuk dana maupun barang berupa buku-buka pengetahuan agama, pelajaran, maupun umum.
Anda juga bisa berpartisipasi dengan menyumbangkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, atau sampah/limbah yang bisa didaur ulang (berupa kertas, plastik atau logam).
Bagi yang bermaksud berpartisipasi mengirimkan buku-buku, atau barang bekasdapat dikirim ke alamat : Jl. Ulil Albab No. 20 Cingised Rt. 01 Rw. 03 Kelurahan Cisaranten Endah, Arcamanik Bandung 40293. Untuk yang berniat berpartisipasi berupa dana tunai bisa di kirim ke : Rekening 1300005630572 Bank Mandiri KCP Bdg Soekarno Hatta, Atas nama Uus Hoeruddin, S.Pd.
Untuk informasi bisa hubungi saya di tlp. 081320363386, atau e-mail : palungbandung@yahoo.com atau kamad_miz2@yahoo.co.id.
Rencana Program
1. Penyediaan Sarana Belajar Non Formal berupa tempat pertemuan dan perpustakaan sederhana.
2. Membentuk wadah usaha bersama berupa :
a. Pendirian Lapak Mandiri
b. Pembukaan lahan usaha baru berupa pengolahan kompos, budidaya tanaman hias,
pembesaran ikan lele (skala kecil), pemeliharaan domba (skala kecil) untuk
aqiqah.
Program Yang Sudah Berjalan
1. Program pembinaan pemahaman keagamaan, sikap mental dan prilaku. Program ini dilakukan dalam bentuk pertemuan baik di lapak-lapak mereka maupun berkumpul di tempat tertentu.
2. Program pemberian bantuan material bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Laporan Bantuan Uang
2. Seorang teman melalui Bu Nina S (Bandung) Rp. 1.500.000,-
3. Bu Nina Sintarijana (Bandung)Rp. 1.000.000,-
4. Ade Ferra (Bekasi) Rp. 250.000,-
5. Yusirman Ahmad (Pariaman) Rp. 300.000,-
6. Agus Mulyana (Bandung) Rp. 500.000,-
7. La Ode Basir (Bandung) Rp. 500.000,-
8. Zakat seorang tenam melalui Bu Nina S. (Bandung) Rp. 1.000.000,-
9. Bu Nina S (Bandung) Rp. 800.000,-
10. Bu Nina S (Bandung) Rp. 600.000,-
Terima kasih kami ucapkan semoga Alloh membalas dengan balasan yang jauh lebih besar, amin.
Pentingnya Sebuah Kepedulian
Saya berfikir…..itu baru dari satu rumah, bayangkan jika dari 100 rumah kemudian dikumpulkan dalam waktu sekitar dua minggu berarti akan terkumpul kurang lebih 100 karung. Jika di jual dan di sumbangkan kepada para pemulung yang tiap hari susah payah mengais barang-barang tersebut di tempat sampah, itu merupakan suatu nilai yang luar biasa bagi mereka.
Kemudian saya berfikir sebaliknya, jika barang-barang ini kita buang ke tempat sampah, atau dibiarkan berserakan di sekitar kita. Begitu besarnya potensi mengotori lingkungan di sekitar kita.
Semoga ini menjadi pelajaran agar kita lebih peduli pada lingkungan dan sesama kita.
Uang Buat Beli Beras Bu.......
Biasanya kami ngobrol di rumah kontrakan temen di Cipadung, belajar, diskusi tentang islam dengan bahasa-bahasa sederhana. Kemarin sengaja saya yang main ke "lapak"nya, setelah beberapa lama ga mampir.
Suasana "lapak" yang semakin sepi ditinggal sebagian penghuninya, yang pindah atau mencoba mencari rezeki dengan jalan lain, karena sudah semakin tidak tahan dengan keadaan ekonomi yang kian tidak menentu.
Kami ngobrol berempat ngobrol tentang makin sulitnya mencari rongsokan, tentang harga-harga kebutuhan yang terus naik, tapi obrolan kami tetap diselingi tawa dan canda.
Saya mencoba mendorong agar mereka tetap semangat menghadapi hidup ini, dan tetap yakin dengan pertolongan Alloh jika kita tetap sabar.
Disela-sela obrolan istri salah seorang pemulung itu, yang sedang memandikan anaknya menghentikan dulu kerjaannya kemudian menyuguhkan air kopi buat kami. Kopi yang baru ia beli(atau mungkin ngutang) dari warung sebelah. Setelah itu ia kembali memandikan 2 anak perempuannya yang lucu-lucu.....
Tidak terasa waktu menunjukkan hampir jam 5 sore, saya pamit untuk pulang.
Sebelum pulang saya menghampiri anak seorang pemulung itu, sambil memberikan beberapa lembar uang buat ia jajan sambil pamitan kepada orang tuanya. Ibunya berterimakasih dan mengajarkan anaknya agar mengucapkan terimakasih kepada saya......
Kemudian dengan lugunya anak itu bilang terima kasih, dan.......... " ini uang buat beli beras....bu." lanjutnya.....
Subhanalloh........
Perjuangan Hidup Seorang Pemulung
Ini adalah sebuah kisah realitas kehidupan yang terjadi di sekeliling kita.
Minggu kemarin dalam suasana Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1431 H. Alloh mempertemukan saya dengan seorang pemulung perantauan asal purwokerto yang sudah bertahun-tahun hidup di Bandung.
Ia hidup di sebuah "Lapak" milik majikannya yang suasananya carut-marut jauh dari standar kesehatan yang normal.
Namanya Gatot, ia merantau ke Bandung ikut dengan ayah dan ibunya yang juga seorang pemulung.
Ia sudah berkeluarga dengan 2 orang anak yang masih balita, yang ikut hidup bersamanya di lapak yang kumuh itu.
Ketika saya ngobrol tentang kondisi kehidupannya, ia bercerita tentang kesulitan ekonominya. Penghasilannya yang tidak menentu, habis dipakai menutupi lubang utang di warung majikannya yang kian dalam karena seringnya tidak bisa ia tutup dengan penghasilannya. Tapi ia bercerita dengan ringan saja sepertinya kehidupan seperti itu adalah biasa, ia tidak seperti memikul beban berat.
Ia tidak seperti menyesali nasib yang menimpa dirinya.
.......
Cerita di atas bagi kita mungkin hal yang biasa. Bahkan seringnya kita berprasangka kurang baik terhadap mereka, karena banyak cerita memang, pemulung yang kadang berpanjang tangan mengambil barang orang.
Tapi, yang luar biasa bagi saya adalah, ketika saya bertanya kepadanya apa yang ia harapkan, inginkan dalam kehidupannya. Ia menjawab, " Saya ingin menjadi orang yang baik Pak. Saya ingin belajar agama, ingin ada yang membimbing saya agar saya bisa beribadah. Saya ingin belajar baca Qur'an".
Subhanalloh.........sebuah keinginana yang luar biasa.....keinginan yang tidak pernah saya duga.
Inilah sebuah perjuangan kehidupan yang sesungguhnya,....perjuangan seorang hamba Alloh yang ingin mencari ridhaNya.
Maka,...tidak ada alasan bagi saya untuk tidak menyanggupi keinginannya untuk menjadi pembimbingnya, belajar tentang agama, belajar baca tulis Qur'an, walaupun saya sendiri merasa belum cukup pintar untuk itu tapi.....Bismillah saya niatkan untuk memulai.
Ada keinginan besar dalam diri saya untuk bisa membantu lebih......
Mudah-mudahan diberikan jalan.....
Teman-teman mohon do'anya!
Barangkali ada yang mau berbagi dengan mereka ..........
PROPOSAL PEMBERDAYAAN PEMULUNG
Berawal dari sebuah pertemuan kecil dengan seorang pemulung beberapa bulan yang lalu. Dari obrolan dengannya saya mendapati sebuah realita kehidupan yang penuh dengan keprihatinan. Tapi dari obrolannya pula saya menemukan sebuah semangat hidup yang luar biasa. Lalu munculah mutiara yang selama ini terpendam sangat dalam, bahwa dalam diri mereka ada sebuah keinginan yang sangat besar untuk membangun hidup yang lebih baik. Mereka ingin belajar hidup, mereka ingin belajar agama. Sebuah keinginan yang selama ini belum pernah mereka ungkapkan.
Entah apa yang mendorongnya, keinginan itu terungkap di depan saya. Saya mencoba mensikapi ini menjadi sebuah tantangan, sebuah peluang untuk berbuat baik. Dikuatkan oleh sebuah keyakinan bahwa ini adalah sebuah amanah yang harus saya pikul untuk mendampingi mereka.
Maka, berjalanlah sebuah kegiatan baru bagi mereka dan bagi saya juga, kami jadi sering bertemu, belajar bersama, belajar tentang agama, belajar tentang kehidupan. Satu orang, dua orang kemudian terus bertambah. Lalu munculah sebuah keinginan untuk memikirkan yang lainnya juga, yang dalam pengamatan saya di daerah sekitar saya terdapat puluhan bahkan mungkin ratusan orang yang berprofesi sama.
Dan keinginan itu tidak berhenti, saya tidak ingin kegiatan ini hanya sampai belajar saja. Saya berharap juga bisa menggarap bidang yang lainnya. Bidang yang juga tak kalah pentingnya bagi mereka. Ada harapan besar saya juga bisa mengembangkan bidang ekonomi mereka, saya ingin penghasilan mereka meningkat. Saya ingin kehidupan mereka menjadi lebih baik. Sayangnya untuk urusan ini saya tidak bisa jalan sendiri, saya buntuh bantuan saudara-saudara yang lain.
II. RENCANA PROGRAM
Saudara sekalian, ada beberapa rencana berkaitan dengan pemberdayaan pemulung disekitar saya. Secara umum saya bagi dalam dua bidang, pertama adalah pengembangan keilmuan dan yang kedua pengembangan perekomomian.
Rinciannya sebagai berikut :
A. Bidang Pengembangan Keilmuan
1. Pengajian Rutin
2. Pendirian Perpustakaan Sederhana
B. Bidang Pengembangan Perekonomian
1. Rencana Jangka Pendek, yaitu pembuatan lapak mandiri
2. Rencana Jangka Panjang, pengembangan usaha meliputi :
a. Pengolahan barang-barang rongsokan menjadi bahan yang memiliki nilai jual lebih, seperti penggilingan plastik atau membuat barang kerajinan dari barang bekas.
b. Pembukan usaha baru, seperti pengolahan kompos, budi daya tanaman hias, ternak lele (skala kecil), ternak domba(skala kecil).
III. RENCANA KEBUTUHAN
Berikut saya coba menuangkan beberapa kebutuhan berkaitan dengan upaya pemberdayaan pemulung yang ada di sekitar saya.
A. Bidang Pengembangan Keilmuan
Kami memerlukan buku-buku, baik yang baru maupun bekas untuk pendirian Perpustakaan Sederhana.
B. Bidang Pengembangan Perekonomian
Pengembangan Jangka Pendek
1. Sewa tanah + 150 m2 untuk satu tahun = Rp. 5.000.000,-
2. Biaya membangun lapak tempat usaha dan tinggal = Rp. 3.000.000,-
3. Biaya membuat 10 buah gerobak untuk
mencari barang @Rp. 200.000,- = Rp. 2.000.000,-
Jumlah = Rp. 10.000.000,-
IV. HARAPAN PARTISIPASI
Bagi saudara-saudara saya sangat mengharapkan partisipasinya dalam upaya pemberdayaan pemulung ini. Bagi yang bermaksud berpartisipasi mengirimkan buku-buku, sementara bisa di kirim ke rumah saya dengan alamat : Jl. Ulil Albab No. 20 Cingised Rt. 01 Rw. 03 Kelurahan Cisaranten Endah, Arcamanik Bandung 40293. Untuk yang berniat berpartisipasi berupa dana tunai bisa di kirim ke : Rekening 1300005630572 Bank Mandiri KCP Bdg Soekarno Hatta, Atas nama Uus Hoeruddin, S.Pd.
Anda juga bisa berpartisipasi dengan menyumbangkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, atau sampah/limbah yang bisa didaur ulang (berupa kertas, plastik atau logam). Barang-barang bisa dikirim ke alamat di atas. Atau untuk Anda yang berada di kota Bandung, barang bisa kami ambil ke tempat.
Untuk informasi bisa hubungi saya di tlp. 081320363386, atau e-mail : palungbandung@yahoo.com atau kamad_miz2@yahoo.co.id
V. PENUTUP
Terakhir saya berharap semoga proposal ini menjadi sebuah upaya dalam mewujudkan kepedulian kita, besar harapan agar saudara-saudara dapat berpartisipasi.
Secara khusus saya sampaikan terima kasih kepada Ade Ferra dan Dadan Fahri serta rekan-rekan yang lain yang mendorong saya menuliskan proposal ini.
Semoga Allah meridhai langkah kita.
Bandung, 27 Januari 2010
Uus Hoeruddin, S.Pd.